Utara dan Wratsangka Rabi
Prabu
Tasikraja dari negara tasikretna menyarankan sehubungan dengan musnanya
putrinya Dewi Tirtawati, maka untuk itu perlu diundangkan adanya
sayembara, kepada siapa saja yang menemukannya, akan dijodohkan dengan
sang Dewi. Prabu Abiyasa dari
negara Astina, menerima kedatangan resi Narada yang menyampaikan pesan
Hyang Girinata kepadanya dimintakan bantuannya untuk mengawinkan raden
Utara dan wratsangka putera-putera dari negara Wirata. Demikian pula
Prabu Abiyasa menerima kedatangan raden Wratsangka tak lain emnceritakan
lolosnya raden Utara, untuk itu prabu Abiyasa diminta bantuannya untuk
menemukan kembali, dan berangkatlah untuk mencarinya. Bertemulah merejka
ditengah hutan...
Sucitra (Prabu Drupada)
Raden
Sucitra asal dari Atasangin (seberang), datang ke negeri Cempalareja.
Pada waktu raja Cempalareja, Prabu Gandabayu mengadakan perlombaan adu
tenaga melawan Gandamana dengan perjanjian siapa yang mengalahkan
Gandamana, akan mendapat putri Prabu Gandabayu bernama Dewi Gandawati,
masuklah Raden Sucitra ke gelanggang itu.
Perang tanding adu tenaga itu sangat ramai. Setelah Sucitra hampir akan
kalah oleh Gandamana, Pandu datang membantu dengan kesaktiannya hingga
Gandamana dapat dikalahkan.
Sucitra mendapat puteri yang dijanjikan itu dan ia diangkat sebagai
raja muda di Cempalareja, bernama Prabu Anom Drupada. Kemudian ia
bertahta sebagai- raja di Cempalareja. Raden...
Ugrasena Rabi
Syahdan
bertitahlah Hyang Girinata kepada Hyang Narada, mencari Raden Arya
Ugrasena, tak lain Kahyangan Suralaya terancam bahaya, Prabu Garbaruci
raja Paranggubarja, mohon jodoh bidadari Dewi Wresini, jika tak
diluluskan permintaannya, kahyangan akan dihancurkan. Hyang Narada
segera turun ke bumi mendapatkan Raden Arya Ugrasena, yang kala itu
ditengah hutan, sedang merenungi nasibnya,
lolos dari negara Mandura, kepadanya dimintakan untuk kimpoi dari
kakandanya Prabu Basudewa, tetapi enggan menurutinya. Tak lupa, oleh
Hyang Narada dijelaskan segala maksud Hyang Girinata, raden Arya
Ugrasena menyanggupkan diri, demikian pula Prabu Pandudewanata, yang
semula menemukan Raden...
Kangsa Lahir
Raja
Darmaji berusaha mencari mahkota Bathara Rama, lalu pergi ke kerajaan
Dwarawati. Ketika raja Darmaji datang, raja Dwarawati, Ditya Kresna
sedang dihadap oleh Patih Muksamuka, Murkabumi, Muksala, Karungkala dan
Gelapsara. Ditya Kresna menyapa dan bertanya maksud kedatangan Darmaji.
Raja Darmaji meminta mahkota Bathara Rama yang dipakai Ditya Kresna.
Namun Ditya Kresna tidak mau memberikannya, maka terjadilah perkelahian.
Raja Darmaji mati karena digigit, dan putus perutnya.
Angsawati, isteri pertama Basudewa, cemburu akibat kehadiran Ugraini
dan Badraini. Ia berusaha membunuh mereka namun gagal. Pada suatu malam
Angsawati bertemu dengan raja Gorawangsa yang menyamar sebagai...
Anda mungkin juga meminati:
Basudewa Rabi
Pada
suatu hari pangeran Mandura yakni Basudewa menghilang dari keraton.
Pandu yang berada di Astina mendengar berita itu, maka ia pergi
mencarinya ditemani Semar, Nala Gareng dan Petruk. Sementara Basudewa
berada di tengah hutan sedang bersemasi (bertapa) tiba-tiba Begawan
Kawita dari Maendra datang dan meminta pertolongan kepada Basudewa
karena pertapaannya dirusak oleh hewan yang dipimpin seekor gajah.
Basudewa segera bangun dari semadinya dan ia menolong Begawan Kawita
segera membunuh hewan-hewan yang merusak pertapaan. Setelah hewan-hewan
terbunuh munculah dua dewa yang memerintahkan agar Basudewa sayembara
perang yang diadakan Dipasudya untuk mendapatkan Dewi Maerah putri...
Sri Maha Punggung
Raden
Sadana, di Dukuh Medhangagung, dengan dihadap oleh pengasuhnya: kyai
buyut Tuwa, kyai empu Cukat, dan kyai Wayungyang, sedang menerima
kedatangan kakandanya, Dewi Sri. Berkatalah Dewi Sri, Duhai, dinda
Srisadana, istana Medhangkamulan kutinggalkan, sebab ayahanda
Srimahapunggung murka kepadaku, karena menolak kehendak beliau akan
mengawinkan aku dengan dengan prabu Pulagra
dari kerajaan Medhangkumuwung. Memang sudah menjadi tekadku, tidak akan
melayani priya, jika sekiranya tidak sebanding dengan keadaan dinda
sendiri. Selanjutnya juga diberitahukan bahwa prajurit-prajurit dari
Medhangkumuwung masih mengejarnya, untuk itu kepada Srisadana
diperintahkan untuk bersiap-siap...
Sri Wisnu Krama
Sang
Hyang Pramesti Guru, akan mengawinkan Batara Wisnu dengan Dewi Pratiwi,
putri Batara Ekawara dari Kahyangan Ekapratala. Untuk melaksanakan niat
tersebut Batara Guru mengutus Batara Narada untuk menjemput Dewi
Pratiwi. Namun ternyata Dewi Pratiwi menolak jemputan itu karena ia
mempunyai permintaan atau syarat, ia hanya akan kimpoi dengan pria yang
dapat membawakan bunga Wijayakusuma.
Sementara itu pada suatu malam Endang Sumarsi putri Begawan Kesawasidi
dari Pertapaan Argajati – bermimpi kimpoi dengan Batara Wisnu.
Pagi harinya ia minta kepada ayahnya agar mencarikannya orang yang
menjadi idamannya itu. Sang Begawan menuruti permintaan putrinya, pergi
mencari. Tak berapa...
Ruwatan dan Kisah Murwakala
OLEH : MAWAN SUGANDA Mengapa ada orang yang harus diruwat? Sejau apakah
kepentingan upcara tersebut? Bagaimana asal-usulnya…?
Di Jawa, ada banyak jenis upacara yang sedikit banyak berhubungan
denagn kepercayaan. Yang sumbernya berasal dari jaman sebelum agama
Islam mempengaruhi kebudayaan Jawa. Satu diantaranya yang dapat
dikatakan penting di dalam kehidupan orang Jawa, terutama pada waktu
yang lampau, ialah ucapaya Ruwat atau juga disebut Ruwatan.
Menurut keyakinan orang Jawa dahulu banyak sekali hal atau peristiwa
yang akan dapat mendatangkan malapetaka, apabila tidak menghiraukan dan
berikhtiar secara khusus. Maka agar dapat terhindar dari bencana yang
setiap saat bisa terjadi,...
Anda mungkin juga meminati:
Jumat, 08 November 2013
Mikukuhan
Di
negara Purwacarita, juga disebut Medhangkamulan, prabu Dremamikukukan
berkata kepada patih Jakapuring, ” Wahai para abdi Medhangkamulan, Hyang
Narada telah berkenan memberikan segala biji tumbuh-tumbuhan, atas
perintah beliau, hendaknya biji-biji tumbuh-tumbuhan tersebut, dapat
ditanam dan disebarluaskan di seluruh pelosok desa-desa,” patih
Jakapuring segera memohon diri untuk mengerjakan perintah raja.
Syahdan, semua tanaman telah tumbuh baik, banyak gangguan datang,
burung-burung memakan tanaman, segera dihalau dan dibunuh kalau merusak
tanaman, demikian pula binatang-binatang datang pula mengganggunya, tapi
tak segan-segan dihalau pula binatang perusak itu. Hyang...
Anda mungkin juga meminati:
Mumpuni
Seorang
yang bertubuh tinggi besar, dengan tatapan mata tajam dan jarang
berkedip. Seorang yang dilahirkan dari keturunan para dewa, yang telah
digariskan bahwa dia terlahir sebagai sosok yang sangat dingin, tanpa
hati dan perasaan. Dan karena sifat asli itulah, maka Sang Batara Guru
menganugerahinya dengan seorang istri bidadari yang cantik cantik
jelita,
keturunan para dewa pula. Dewi Mumpuni, itulah nama sang bidadari yang
kini
menjadi istri tercintanya.
Namun hati tak dapat dipaksakan, dan anggukan di kepala hanya sebuah
ungkapan tanda bakti dan hormat kepada orang tua, sehingga Dewi Mumupuni
bersedia menjadi istri sang lelaki gagah perkasa itu. Dalamnya laut
dapat diduga, namun...
Anda mungkin juga meminati:
Watugunung
Prabu
Watugunung seorang raja di Gilingwesi. Menurut riwayatnya, ia seorang
putera, raja Prabu Palindriya, tetapi waktu ia masih dalam kandungan,
ibunya, yang bernama Dewi Sinta, meninggalkan istana karena dimadu
dengan saudaranya sendiri. Dalam perjalanan di tengah rimba, Dewi Sinta
bersalin seorang anak laki-laki dan diberi nama Raden Wudug. Suatu kali
waktu Raden Wudug masih kanak-kanak ia
dimarahi oleh ibunya dan kepalanya dipukulnya dengan centong hingga
luka. Karena itu Raden Wudug meninggalkan ibunya dan berganti nama
Radite. Kemudian Raden Radite berhasil menyadi raja di
Gilingwesi, karena kesaktiannya, dan bergelar Prabu Watugunung dan
berpermaisuri dengan...
Anda mungkin juga meminati:
Eufemisme dan Werkudoro
Werkudoro
adalah sosok pahlawan dalam dunia wayang kulit yang aneh: ia tidak
memiliki postur tubuh seorang ksatria pada umumnya, seperti postur tubuh
Harjuna misalnya, tapi berpostur tubuh raksasa: tinggi besar, dengan
suara menggelegar. Yang juga menarik dari watak Werkudoro
adalah: dia tidak bisa menggunakan bahasa Jawa yang halus, yang sangat
ketat dalam hal tata krama dan
unggah-ungguh. Dia hanya bisa menggunakan bahasa Jawa ngoko, yaitu
bahasa Jawa kasar, bahasa Jawa dari tingkatannya yang paling rendah.
Tapi Werkudoro inilah, yang tidak pandai menggunakan bahasa dengan
halus, yang menjadi pralambang kejujuran dalam dunia wayang kulit. Dia
adalah sosok yang jujur dan...
Anda mungkin juga meminati:
Ngelmu Kyai Petruk
Berbeda
dengan filsafat Barat, yang berakar dari filsafat Yunani (Socrates
dkk.), filsafat Jawa tidak mau bersusah payah untuk berusaha menemukan
apa kiranya ‘unsur zat terkecil yang tidak bisa dibagi lagi yang
membentuk suatu benda’. Bagi orang Jawa semua itu adalah urusan dan
pekerjaan ‘Sing Ngecet Lombok’. Bukan tugas manusia memikirkannya. Jika
Plato setelah melalui pemikiran
yang mendalam akhirnya memiliki keyakinan bahwa: terdapat kuda sempurna
di alam kekal yang menjadi blue-print dari kuda-kuda yang ada dan kita
lihat sekarang, maka bagi orang Jawa: yang penting adalah bagaimana
merawat kuda dengan baik. Dan untuk menjadi seorang kusir dokar yang
terampil kita...
Anda mungkin juga meminati:
Samba Ngengleng
Di
kerajaan Dwarawati, prabu Kresna menerima kedatangan raja Mandura prabu
Baladewa, menghadap pula raden satyaka, da raden Setyaki. Sang raja
membicarakan dengan prabu Baladewa perihal lolosnya putera mahkota
Dwarawati raden Samba, kepada kakandanya ialah prabu Baladewa,
dibebankannya untuk menemukan dan membawanya kembali ke kerajaan
Dwarawati, di mana kabar mencaritakan raden samba
berada di gadamadana, dan disanggupi. Pula, raja mengutus raden setyaka
untuk pergi ke praja Madukara, menyerahkan permasalahannya kepada raden
Janaka. Manakala raja kembali bertemu dengan permaisuri Dewi setyaboma,
Dewi Jembawati dan Dewi rukmini di kraton, masanggrahlah prabu Baladewa
di...
Jatagini
DEWI
JATAGINI berwujud raseksi. Ia istri Prabu Jatagempol, raja raksasa
negara Guwabarong. Karena ketekunannya bertapa, ia menjadi sangat sakti.
Berwatak kejam, bengis dan pendedam. Bersama suaminya, Prabu
Jatagempol, Dewi Jatagini menyerang negara Amarta. Ia ingin membinasakan
keluarga Pandawa, sebagai upaya balas dendam atas kematian leluhurnya,
Prabu Kalasasradewa, raja negara Guwamiring
yang tewas dalam peperangan melawan Prabu Pandu di nergara Mandura.
Dalam pertempuran tersebut, Prabu Jatagempol mati oleh Arjuna.
Dewi Jatagini kembali ke negara Guwabarong dan mendidik putra tunggalnya
Kalaserenggi dengan berbagai ilmu kesaktian. Setelah Kalasernggi
dewasa, Jatagini menyuruh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar